Monday, June 11, 2012

Jumlah Ekspor dan Impor Indonesia

Ekspor dan impor di merupakan beberapa instrumen dalam perekonomian yang memiliki pengaruh yang lumayan besar pada perekonomian di suatu negara. Karena setiap negara tidak lepas dari perdagangan internasional.

“Sepanjang sejarah perdagangan Indonesia, nilai impor bulanan pada Juni 2011 lalu merupakan capaian rekor tertinggi. Kalau selama ini nilai impor tak pernah melebihi US $.15 miliar, maka pada bulan Juni 2011 tercatat capaian sampai US $.15,08 miliar” ungkap Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan baru-baru ini.



Kondisi nilai impor yang makin ‘menggila’ tersebut ditanggapi positif, mengingat komposisi impor nonmigas terbesar didominasi oleh golongan mesin dan peralatan mekanis, yang diharapkan akan mampu mendorong tumbuhnya industri di dalam negeri, yang diharapkan akan dapat mendorong terjadinya ekspor barang manufakturing. Kekhawatiran akan terjadinya tekanan terhadap pertumbuhan ekonomi di dalam negeri Indonesia, juga dapat dikesampingkan. Karena berbareng dengan hal itu, nilai ekspor Indonesia juga tercatat mengalami kenaikan, hingga neraca perdagangan Indonesia masih tetap surplus.

  • Komposisi Impor dan Ekspor
Secara keseluruhan, nilai impor pada semester pertama tahun 2011 juga mengalami peningkatan signifikan, yaitu tercatat US $.83,59 miiar atau sekitar Rp.727,51 triliun. Dalam data BPS, impor bulan Juni mngalami kenaikan 29,26% dibandingkan dengan realisasi bulan Juni 2010 yang hanya tercapai US $.11,76 miliar. Capaian tersebut, dibanding realisasi bulan Mei 2011 yang tercatat hanya US $.14,83 miliar, berarti mengalami kenaikan 1,73%. Komposisi impor nonmigas Indonesia pada Juni 2011 tercatat sebesar US $.11,84 miliar. Tercatat impor nonmigas terbesar terdiri dari golongan mesin dan peralatan  mekanis, yang mencapai US $.2,03 miliar. Sedangkan impor migas pada bulan Juni 2011 tercatat US $.3,24 miliar.

Berbareng dengan terjadinya kenaikan nilai impor Indonesia tersebut, di sektor ekspor pada bulan Juni 2011 tercatat US $.18,41 miliar, yang berarti telah mengalami kenaikan 49,35% dibanding dengan periode yang sama tahun 2010 yang lalu. Dengan demikian, maka neraca perdagangan Indonesia pada bulan Juni 2011 tercatat mengalami surplus sebesar US $.3,33 miliar.

Komposisi ekspor Indonesia untuk bulan Juni 2011 didominasi sektor nonmigas, dengan nilai US $.14,82 miliar, sedangkan ekspor migas tercatat US $.3,59 miliar. Ekspor nonmigas teruama berupa batubara, minyak mentah sawit dan minyak hewan/nabati.

Total ekspor Indonesia pada semester pertama tahun 2011, secara kumulatif mencapai US $.98,64 miliar. Hal tersebut merupakan kenaikan 36,02% bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2010 yang lalu.

Melihat kondisi yang ada saat ini, menurut saya Indonesia perlu memanfaatkan momentum ekspor dengan mendorong peningkatan volume ekspor, dan tidak sekedar berharap dari meningkatnya harga komoditas Indonesia di tingkat pasar dunia. Sebab, bukan tidak mungkin bila di pasar komoditas terjadi kelebihan pasokan barang yang sama dari negara lain pesaing Indonesia, sesuai dengan hukum supplay and demand, tingkat harga bukan tak mungkin akan mengalami kemerosotan. Selain itu, seharusnya komoditas ekspor di Indonesia sebaiknya bukan mengekspor bahan mentah, tapi sudah berupa barang jadi. Karena akan menambah nilai dari barang itu sendiri. Dan pasokan bahan baku di Indonesia tetap terjaga, agar industri - industri kecil yang ada tetap dapat berkembang.

source:
1. arsip.gatra.com/2007-01-03/artikel.php?id=100860  
2. majalahdermaga.com/berita-150-ekspor-impor-indonesia-semakin-menggila.html

0 comments:

Post a Comment