Penalaran
adalah proses berpikir yang bertolak dari pengamatan indera (pengamatan
empirik) yang menghasilkan sejumlah konsep dan pengertian. Berdasarkan
pengamatan yang sejenis juga akan terbentuk proposisi – proposisi yang
sejenis, berdasarkan sejumlah proposisi yang diketahui atau dianggap benar,
orang menyimpulkan sebuah proposisi baru yang sebelumnya tidak diketahui.
Proses inilah yang disebut menalar.
Pengertian
Penalaran Induktif
Metode penalaran induktif adalah adalah suatu penalaran yang berpangkal dari
peristiwa khusus sebagai hasil pengamatan empirik dan berakhir pada suatu
kesimpulan atau pengetahuan baru yang bersifat umum. Dalam hal ini penalaran
induktif merupakan kebalikan dari penalaran deduktif. Untuk turun ke lapangan
dan melakukan penelitian tidak harus memliki konsep secara canggih tetapi cukup
mengamati lapangan dan dari pengamatan lapangan tersebut dapat ditarik
generalisasi dari suatu gejala. Dalam konteks ini, teori bukan merupakan
persyaratan mutlak tetapi kecermatan dalam menangkap gejala dan memahami gejala
merupakan kunci sukses untuk dapat mendiskripsikan gejala dan melakukan
generalisasi.
Ada 3 jenis penalaran induksi, yaitu :
1. Generalisasi
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena. Generalisasi juga dapat dikatakan sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala, yang dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum.
Generalisasi adalah suatu proses penalaran yang bertolak dari sejumlah fenomenal individual untuk menurunkan suatu inferensi yang bersifat umum yang mencakup semua fenomena. Generalisasi juga dapat dikatakan sebagai pernyataan yang berlaku umum untuk semua atau sebagian besar gejala, yang dimulai dengan peristiwa – peristiwa khusus untuk mengambil kesimpulan secara umum.
Generalisasi dibedakan dari segi bentuknya ada 2,
yaitu:
- Generalisasi sempurna (Subjek = Kesimpulan)
Dalam loncatan induktif suatu fenomena belum mencerminkan seluruh fakta yang ada. Fakta-fakta tersebut yang digunakan dianggap sudah mewakili seluruh persoalan yang diajukan. Dengan demikian loncatan induktif dapat diartikan sebagai loncatan dari sebagian evidensi kepada suatu generalisasi yang jauh melampauikemungkinan yang diberikan oleh ebidensi itu.
- Generalisasi tidak Sempurna dengan Loncatan Induktif (Sebagian Subjek)
Sebuah generalisasi bila fakta-fakta yang diberikan
cukup banyak dan menyakinkan, sehingga tidak terdapat peluang untuk menyerang
kembali.
Misalnya, untuk menyelidiki penyakit yang sering diderita oleh orang Indonesia pada umumnya, diperlukan ratusan sample untuk menyimpulkannya.
Misalnya, untuk menyelidiki penyakit yang sering diderita oleh orang Indonesia pada umumnya, diperlukan ratusan sample untuk menyimpulkannya.
Contoh :
Hampir seluruh orang di Indonesia menderita sakit
magh.
Generalisasi
yang tidak sempurna juga dapat menghasilkan kebenaran apabila melalui prosedur
pengujian yang benar.
Prosedur
pengujian atas generalisasi tersebut adalah:
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
1. Jumlah sampel yang diteliti terwakili.
2. Sampel harus bervariasi.
3. Mempertimbangkan hal-hal yang menyimpang dari fenomena umum/ tidak umum.
2. Analogi
Analogi
Induktif adalah suatu cara berfikir yang di dasarkan pada persamaan yang nyata
dan terbukti. Jika memiliki suatu kesamaan dari yang penting, maka dapat di
simpulkan serupa dalam beberapa karakteristik lainnya. Apabila hanya terdapat
persamaan kebetulan dan perbandingan untuk sekedar penjelasan, maka kita tidak
dapat membuat suatu kesimpulan. Pemikiran ini berangkat dari suatu kejadian
khusus ke suatu kejadian khususnya lainnya, dan menyimpulkan bahwa apa yang
benar pada yang satu juga akan benar pada yang lain.
3. Hubungan Kausalitas
Hubungan
kausalitas merupakan sebab sampai kepada kesimpulan yang merupakan akibat atau
sebaliknya. Pola yang umum dipakai adalah sebab ke akibat dan akibat ke sebab.
Ada 3 jenis hubungan kausal, yaitu:
a.
Hubungan sebab-akibat.
Hubungan
sebab-akibat dimulai dengan mengemukakan fakta yang menjadi sebab dan
kesimpulan yang menjadi akibat. Pada pola sebab ke akibat, gagasan pokok
merupakan akibat, sedangkan gagasan penjelas sebagai sebab.
b.
Hubungan
akibat-sebab.
Hubungan
akibat-sebab dimulai dengan fakta yang menjadi akibat, kemudian dari fakta itu
dianalisis untuk mencari sebabnya.
c.
Hubungan
sebab-akibat-akibat.
Hubungan
sebab-akibat-akibat dimulai dari suatu sebab yang dapat menimbulkan serangkaian
akibat. Akibat pertama berubah menjadi sebab yang menimbulkan akibat kedua,
seterusnya hingga timbul rangkaian beberapa akibat.
Source:
http://id.wikipedia.org/wiki/Penalaran
http://lailamaharani.blogspot.com/2012/10/penalaran-induktif.html
http://lailamaharani.blogspot.com/2012/10/penalaran-induktif.html
1 comments:
nadal djokovic betting odds【Malaysia】lucky 3 sure m88 m88 11bet 11bet 4626Best online slots that payout in bitcoin
Post a Comment